Musik Rock dikembangkan dari musik Blues asal Mississipi di
Amerika, dan salah satu gitaris yang menonjol di masa awal kelahirannya adalah
adalah gitaris Jimi Hendrix
Perjalanan karirnya sangat pendek, namun namanya punya gaung sangat panjang. Bahkan hingga hari ini. Dialah Jimi Hendrix. Usianya tidak sampai 28 tahun, tetapi masih tetap dipuja meski sudah 30 tahun ia meninggal dunia. Lahir di King Country Hospital, Seattle, Washington pada 27 November 1942. Dengan nama Johnny Allen Hendricks. Ia putra sulung pasangan Alex Hendricks yang Afro-Amerika Meksiko dan Lucille, seorang Indian Cherokee. Nama itu merupakan pemberian ibunya, yang kemudian diubah oleh sang ayah menjadi James Marshall Hendricks pada saat Hendrix kecil berusia 4 tahun. Kedua orangtuanya kemudian berpisah saat Jimi berumur tiga tahun.
Perjalanan karirnya sangat pendek, namun namanya punya gaung sangat panjang. Bahkan hingga hari ini. Dialah Jimi Hendrix. Usianya tidak sampai 28 tahun, tetapi masih tetap dipuja meski sudah 30 tahun ia meninggal dunia. Lahir di King Country Hospital, Seattle, Washington pada 27 November 1942. Dengan nama Johnny Allen Hendricks. Ia putra sulung pasangan Alex Hendricks yang Afro-Amerika Meksiko dan Lucille, seorang Indian Cherokee. Nama itu merupakan pemberian ibunya, yang kemudian diubah oleh sang ayah menjadi James Marshall Hendricks pada saat Hendrix kecil berusia 4 tahun. Kedua orangtuanya kemudian berpisah saat Jimi berumur tiga tahun.
Alex yang bekerja sebagai tukang sapu, menghidupi
keluarganya dengan susah payah. Jimi kecil pun sering membantu ayahnya menyapu,
dan dengan sapu itulah ia pertama kali bergaya bak seorang gitaris. Ia sering
menirukan gaya duckwalk khas Chuck Berry. Sang ayah ternyata sering
memperhatikan sikap puteranya.
Pada 1952, saat Jimi berusia 10 tahun, sang ibu wafat. Hal
ini membuat Jimi sangat terpukul dan menjadi anak yang pemurung. Alex sebagai
seorang penganut agama yang taat, mengajarinya untuk tabah. Ia sering mengajak
Jimi ke gereja dan ikut dalam paduan suara. Tetapi itu rupanya belum cukup
untuk menghibur Jimi.
Karena kasihan melihat Jimi yang tak kunjung berhenti
bersedih, ayahnya membelikan Jimi sebuah gitar akustik sebagai hadiah ulang
tahun ke-12. Gitar itu dibeli dari seorang kawan ayahnya itu seharga 5 dollar.
Gitar itu kemudian dibalik susunan senarnya oleh Jimi yang kidal, sehingga ia
dapat memainkan gitarnya dengan tangan kiri memetik senar, sedangkan yang kanan
menari di atas fretboard.
Dengan bermain gitar, Jimi mulai dapat melupakan kepedihan
ditinggal ibunya. Apalagi tiga bulan kemudian, Jimi dibelikan lagi sebuah gitar
listrik Supro Ozark 160S oleh Alex. Eksplorasi musiknya pun menjadi lebih luas
dengan gitar tersebut dan Jimi membentuk bandnya yang pertama Velvetone.
Sepanjang masa remaja itulah Jimi terus berlatih memainkan
gitar. Ia sempat dikeluarkan dari sekolahnya Garfield High School gara-gara
kebandelannya mengganggu para ceweq. Setelah putus sekolah, ia malah bisa lebih
konsen membantu sang ayah. Dan tentunya ia juga lebih banyak mempunyai waktu
untuk mengulik gitar.
Jimi punya kegemaran mendengarkan album milik musisi blues
beken seperti B.B. King, Elmore James dan Muddy Waters, ataupun para rock n’
roller seperti Chuck Berry dan Eddie Cochran. Lagu ‘Rock And Roll Music’ dari
Chuck Berry termasuk lagu yang paling sering dibawakan Hendrix.
Bahkan kemudian B.B. King memberi penghormatan kepadanya dengan mengabadikan
nama ibu Hendrix, Lucille pada gitar Gibsonnya.
Masuk Militer
Masuk Militer
Jimi mulai berkarir di musik tahun 1960, saat ia menjadi
anggota sebuah band bernama Rocking Kings dan mulai sering manggung di tempat
konser seputar Seattle. Walaupun sudah mulai menarik perhatian para pencinta
musik, ia tampaknya belum bisa menunjukkan totalitasnya karena setahun kemudian
ia malah kena wajib militer dan bergabung dengan angkatan darat di Fort Ord, California.
Kemudian ia ditempatkan di 101st Airborne Paratroopers di
Fort Campbell, Kentucky sebagai pasukan penerjun. Saat inilah ia bertemu dengan
Billy Cox, seorang pemain bass berkulit hitam yang cukup disegani di kalangan
musisi blues pada saat itu. Mereka sempat bermain di dalam band angkatan.
Dikarenakan cedera pergelangan kaki saat penerjunan yang ke-
26 kalinya, Hendrix kemudian diminta meninggalkan angkatan. Hikmah dari
kejadian ini —seperti kemudian dikemukakan Hendrix — adalah ia jadi tidak perlu
ikut dalam perang Vietnam yang meletus beberapa tahun kemudian. Saat itulah ia
kembali bergabung dengan bekas teman-teman bandnya dan membentuk Bob Fisher
& The Barnevilles. Mereka kemudian menjadi band pembuka untuk beberapa
musisi untuk tour Amerika sebelum Hendrix kemudian pindah ke Vancouver, Kanada.
Tahun 1963, Hendrix pindah lagi ke Tennessee, dan di
kampungnya Elvis Presley ini, ia bermain dengan sederet nama top waktu itu
seperti Little Richard, Hank Ballard dan The Supremes. Ia juga ikutan di dua single-nya
Lonnie Youngblood. Sayang, ia tidak sempat
membuat kerja sama dengan Elvis. Tetapi ia sering menampilkan hit dari sang
raja itu, yaitu ‘Hound Dog’ dan bahkan sempat pula merekamnya. Tentunya dengan
versinya sendiri yang penuh teriakan dan geraman terutama di bagian chorus-nya.
Merasa kurang bisa mengembangkan karirnya, Hendrix pindah
lagi dan kali ini ke New York. Di kota Big Apple itu, ia bermain bersama dengan
Isley Brothers, sepanjang tahun 1964, termasuk untuk rekamannya di studio. Ia
juga berkolaborasi dengan penyanyi soul Curtis Knight.
Knight kemudian menulis lagu ‘Ballad Of Jimi’ yang
ditulisnya pada 1965, setelah Jimi berkata padanya bahwa ia (Jimi) akan mati
lima tahun lagi. Tahun itu juga Hendrix menjadi anggota band pendamping Little
Richard dan sering berkeliling di panggung- panggung seputar New York, salah
satunya adalah Paramount Theater.
Sebagai musisi pendukung, tentu saja Hendrix kurang dapat
mengekspos kemampuannya bermain gitar secara maksimal. Bahkan Little Richard
pernah menyuruhnya melepas pakaiannya yang dinilai terlalu mencolok. Dan
menggantinya dengan pakaian yang sudah dipersiapkan bagi musisi pengiring.
Menjadi orang kedua tentunya bukanlah harapan Hendrix. Tidak
bisa menonjolkan diri dan dengan bayaran kecil membuatnya tertekan. Suatu
ketika ia berjalan-jalan bersama pacarnya Jeannette Jacobs, ia menunjuk pada
baju-baju bagus di etalase sebuah toko. Ia bilang pada Jeannette, ”Jika saya
terkenal nanti, saya akan belikan kamu baju seperti itu.” Jeannette tersenyum,
tidak yakin hal itu akan jadi kenyataan. Karena saat itu Jimi sendiri hanya
memiliki dua potong kemeja, dua celana dan sepasang sepatu butut.
Pada tahun berikutnya 1966, Hendrix mulai menemukan jati dirinya
yang sesungguhnya. Ia membangun bandnya sendiri, Jimmy James & The Blue
Flames. Saat main di Café Wha! di Greenwich Village, New York pada bulan Juni,
penampilannya dikagumi oleh Linda Keith. Linda yang pacar gitaris Rolling
Stones, Keith Richards itu, tak lama kemudian mempertemukannya dengan bassis
grup Inggris The Animals, Chas Chandler. Chandler pula yang mengusulkan
mengganti nama Hendricks menjadi Hendrix. Ia kemudian mengajak Hendrix
mengembangkan karir di London.
Ke Inggris? Tempat para jawara gitar itu? Hendrix sempat
ragu. Selain Keith Richards, di Inggris bercokol para gitaris hebat seperti
George Harrison (The Beatles), Pete Townsend (The Who) dan tiga gitaris jebolan
Yardbirds: Jimmy Page (Led Zeppelin), Jeff Beck dan Eric Clapton (Cream).
Hendrix minder untuk bertemu dengan Richards dan yang lainnya. Tetapi bilang
pada Chandler ia ingin juga bertemu dengan Clapton.
“Tidak ada masalah dengan Richards,” kata Chandler.
“Pacarnya sendiri yang merekomendasi kamu,” tambahnya. “Dan jika Clapton mendengarkan
permainan kamu, maka dialah yang ingin bertemu kamu.” Chandler meyakinkan
Hendrix. Dan walaupun membutuhkan waktu lima minggu untuk berpikir, ia pun
akhirnya setuju. Maka, setelah mengurus berbagai macam keperluan, berangkatlah
keduanya ke London.
Setiba di London pada 24 September 1966, Hendrix yang
sebenarnya masih ragu, diajak Chandler ke kafenya Zoot Money. Di kafe yang
merupakan tempat nongkrong para musisi itu, Hendrix sempat ber-jam session
dengan pemusik setempat. Akhirnya — setelah bermain sekitar dua jam — Hendrix
menemukan kepercayaan dirinya dan merasa akan cocok berkarir di Inggris.
Chandler kemudian mengajak Hendrix berkeliling dari tempat
satu ke tempat lainnya. Ia yang cukup ngetop bersama The Animals, banyak kenal
dengan para musisi dan pemilik klab. Hal ini banyak membantu Jimi mendapatkan
kesempatan untuk manggung. Di klab Blaises tempat Hendrix bermain, ia dilihat
oleh Johnny Hallyday yang saat itu merupakan penyanyi top di Perancis. Ia
kemudian bernegosiasi dengan Chandler membicarakan kemungkinan kerja sama.
Akhirnya diperoleh kesepakatan yaitu, Hendrix akan membuka konser Johnny.
Tetapi Hendrix merasa harus memiliki band sendiri.
Di London, Chandler lalu mencarikan Hendrix dua ‘pengawal’
tangguh untuk posisi drums dan bass. Ia mendengar bahwa penggebuk drum Mitch
Mitchell (lahir John Mitchell, 9 Juni 1947) keluar dari Georgie Fame’s Blue
Flames. Maka direkrutlah Mitchell mengisi posisi tersebut. Tinggal posisi
pembetot bass yang masih lowong.
Saat itulah, Noel Redding (lahir David Redding, 25 Desember
1945) yang mengikuti audisi untuk jadi gitaris The Animals, ditawari jadi
pemain bass bersama Hendrix. Karena posisi gitaris dalam The Animals sudah
terisi, dan menyadari persaingan sebagai pemain gitar terlalu ketat, ia setuju
untuk jadi pemain bass dan menerima tawaran tersebut.
Mitchell merupakan seorang aktor cilik untuk iklan TV,
sebelum memutuskan menjadi musisi pada saat remaja. Ia sangat menyukai
permainan drum dari Buddy Rich dan Gene Kruppa. Sedangkan Redding yang jebolan
sekolah seni, pernah bermain dengan Modern Jazz Group dan Loving Kind. Pada
September inilah Hendrix sebenarnya baru ikutan mengubah namanya dari Jimmy
menjadi lebih sederhana, Jimi.
Lahirlah Legenda Itu
Lahirlah Legenda Itu
Mereka bertiga membuat band Jimi Hendrix Experience yang kemudian melegenda.
Itu terjadi pada Oktober 1966. Saat di mana karir Hendrix yang sesungguhnya
baru dimulai. Penampilan pertama mereka adalah ketika menjadi band pembuka dari
penyanyi Perancis Johnny Hallyday yang manggung di Paris Olympia pada tanggal
18 bulan yang sama.
Tetapi demi penampilannya di Paris, Hendrix membutuhkan
peralatan yang lebih hebat. Ia memerlukan ampli yang lebih besar dengan daya
lebih kuat. Maka, Chandler pun menjual dua buah bass-nya — Fender Precision dan
Gibson EB —untuk membeli Marshall Supro yang kemudian menjadi trademark-nya
Hendrix.
Sebulan kemudian mereka — untuk pertama kali sejak bertrio —
masuk studio. Mereka merekam lagu ‘Stone Free’ ciptaan Hendrix dan ‘Hey Joe’
karya Billy Roberts dan pernah dinyanyikan oleh Tim Rose. Kedua lagu tersebut
digarap di De Lane Lea Studio, London.
Sayang ketika itu mereka masih sepi tawaran manggung.
Sedangkan mereka harus membiayai hidup dan sewa studio. Sekali lagi Chandler
harus merelakan koleksi bass-nya. Kali ini sebuah Fender Jazz Bass dan sebuah
Fender Precision dilego. Ia pun bertekad, pengorbanan ini harus menghasilkan
sesuatu yang hebat di kemudian hari.
Harapan itu sedikit demi sedikit mulai terwujud. Pada
November mereka bermain selama empat hari di Big Apple Club, Munich,
Jerman. Mendapat bayaran 300 pounds, mereka mulai bisa membiayai hidup. Dan
Chandler terus berusaha agar Jimi Hendrix Experience bisa lebih diliput oleh
pers.
Hendrix cs. mendapat kesempatan jumpa pers pertama pada
tanggal 25 bulan itu juga. Bertempat di klab Bag O’ Nails, London, mereka
menampilkan repertoar yang biasa mereka bawakan. Termasuk tentu saja ‘Hey Joe’
dan ‘Stonefree’. Kalangan pers menanggapi positif penampilan mereka.
Memasuki Desember, Hendrix menandatangani kontrak empat
tahun dengan Yameta Company, suatu perusahaan manajemen artis. Akhirnya single
pertama ‘Hey Joe’ dirilis oleh Polydor setelah sebelumnya ditolak oleh Decca.
Mereka bertiga lalu tampil di acara TV untuk pertama kalinya di penghujung
tahun 1966 itu.
Sayang pada malam Tahun Baru 1967, mereka tidak mendapat
tawaran panggung. Untungnya, Redding mempunyai gagasan bagus. Ia mengajak
Hendrix dan Mitchell bermain di kampung halamannya, Folkestone, sebuah kota
kecil dekat London. Dan ia yang memiliki banyak kerabat di kota itu tanpa
banyak kesulitan mendapatkan job.
Mereka berangkat naik kereta di dalam cuaca dingin. Tetapi
hal itu tidak membekukan semangat mereka tampil di kafe Tofts. Apalagi orangtua
Noel juga menyediakan tempat menginap bagi mereka plus sang manajer. Penampilan
mereka di kafe Tofts itu paling tidak cukup untuk menghibur diri mereka
sendiri.
Menjadi Besar
Memasuki Januari 1967 keadaan sudah mulai membaik. Walaupun
sempat ‘terpaksa’ bermain di klab-klab kecil seperti Ram Jam dan Ricky Tick,
mereka ma-sih sering mendapat kesempatan tampil di Scotch of St.Thomas dan 7 ½
Club. Bahkan kadang di klab yang terletak di White Horse Street, Mayfair,
London itu, penampilannya ditonton oleh musisi terkenal seperti Paul McCartney,
Pete Townsend dan Mick Jagger.
Bintang-bintang top itu ternyata menyukainya. Mereka sering
bilang pada pers, bahwa mereka kagum pada penampilan Hendrix. Dan hal itu
tentunya merupakan keuntungan publikasi yang besar bagi Hendrix dan dua
sohibnya. Karena kala itu, penyataan dari para personel The Beatles, The Who
dan Rolling Stones merupakan ‘santapan wajib’ yang harus diyakini oleh para
pencinta musik di seluruh dunia.
Akhir bulan itu, Jimi Hendrix Experience tampil di Saville
Theater, London sebagai grup pembuka The Who. Kesempatan ini diperoleh juga
atas permintaan Townsend. Tentu saja hal ini tidak disia-siakan. Dan Hendrix
pun membuktikan bahwa mereka memang patut untuk diperhitungkan.
Pete Townsend yang kala itu merupakan gitaris dengan aksi
panggung yang hebat, malam itu mendapat ‘saingan berat’. Tahu bahwa Townsend
akan melakukan atraksi khasnya seperti memutar gitar di udara, Hendrix
melakukan atraksi yang lebih hebat. Tetap dengan cirinya seperti memetik senar
pakai gigi, menggesekkan senar ke punggung atau menendang-nendang gitar. Tapi kali
ini dengan gaya lebih agresif.
Pada bulan Februari, single ‘Hey Joe’ mendaki di nomor enam
pada chart Inggris. Hendrix pun semakin terkenal dengan gayanya yang liar.
Pers juga sering mengekspos hal tersebut. Sementara itu
mereka bertiga masuk studio lagi untuk menyelesaikan penggarapan album penuh.
Album itu dikerjakan di Olympic Studios, Barnes, London.
Sepanjang bulan Maret tahun itu, mereka mengadakan
pertunjukan keliling Eropa. Dimula di Twenty Club di Mouscron, Belgia dan 20
Club, Lille, Perancis lalu dilanjutkan ke klab legendaris yang juga melahirkan
Beatles, Star Club di Hamburg, Jerman.
Balik ke Inggris, Jimi Hendrix Experience tampil pada acara
“Top Of The Pops”di BBC1-TV. Saat tour kelling Inggris itu, mereka sempat
sepanggung dengan Cat Steven, Walker Brothers dan Engelbert Humperdinck. Gaya
agresif Jimi sempat membuatnya celaka. Waktu ia membakar gitarnya, tangannya
ikutan terbakar. Ia pun dilarikan ke rumah sakit.
Kejadian lain yang tidak mengenakkan adalah ketika mereka
habis bermain di New Century Hall, Manchester. Mereka menjadi korban salah
sasaran dari oknum polisi setempat yang sedang razia anak di bawah umur. Ketika
mau masuk ke dalam sebuah klab, mereka ditolak. Noel dan Mitch sempat ditarik
polisi, mereka melawan dan mendapat beberapa pukulan. Jimi terhindar dari
perlakuan tersebut karena memperlihatkan paspor Amerika. Untunglah keadaan bisa
diatasi karena turun tangan sang manajer.
Tidak berapa lama Hendrix sembuh dari luka bakarnya pada
bulan Mei, single ‘Purple Haze’ dilepas ke pasar. Sempat menduduki tangga
ketiga pada chart, single tersebut segera disusul oleh album pertamanya, Are
You Experienced? Album ini segera menyita perhatian pencinta musik dunia dan
nangkring di posisi kedua pada chart selama 33 minggu.
Jimi Hendrix Experience mengadakan tour Eropa dimulai di
Neue Welt, Berlin, Jerman. Walaupun sempat kaget terhadap respon penonton
Jerman yang kalem, mereka terkesan dengan pengetahuan publik Jerman tentang
mereka. Dan tour pun berlanjut ke Denmark, Belanda, Perancis dan negara-negara
Skandinavia.
Setelah masa awal dengan irama blues yang kental –seperti
Satisfaction karya Stones yang pada prinsipnya adalah blues, kata Keith
Richard– berkembanglah musik rock yang memadukan musik dan seni pertunjukan.
Aliran diawali dengan seniman pop dunia, Andy Warhol, yang
berkolaborasi dengan The Velvet Underground.
Dan yang sering disebut puncak dalam masa ini –yang juga
dikenal sebagai art rock– adalah The Wall karya Pink Floyd, berupa pertunjukan
teater rock.
Sex Pistols
God Save The Queen dari Sex Pistols
Sex Pistols adalah salah satu kelompok musik punk rock yang paling berpengaruh dari Inggris. Mereka didirikan pada tahun 1972 sebagai The Strand (merujuk kepada sebuah lagu oleh Roxy Music), oleh Paul Cook (drums), Steve Jones (vocals), dan Wally Nightingale (guitar). Selain itu anggota-anggota awal lain meliputi Stephen Hayes (bass) dan Jim Mackin (organ). menegaskan kehadiran punk
God Save The Queen dari Sex Pistols
Sex Pistols adalah salah satu kelompok musik punk rock yang paling berpengaruh dari Inggris. Mereka didirikan pada tahun 1972 sebagai The Strand (merujuk kepada sebuah lagu oleh Roxy Music), oleh Paul Cook (drums), Steve Jones (vocals), dan Wally Nightingale (guitar). Selain itu anggota-anggota awal lain meliputi Stephen Hayes (bass) dan Jim Mackin (organ). menegaskan kehadiran punk
Sementara itu sekelompok pemusik lain di awal 1970-an
mengembangkan punk, dengan pelopor The Sex Pistols dan The Clash.
Salah satu aliran lain yang juga berkembang dari rock adalah
heavy metal dengan prinsip ‘secepat mungkin dan sekuat mungkin.’
Dengan pionir Black Sabbath, aliran ini kemudian diramaikan
oleh Deep Purple
nama Deep Purple sudah amat mendunia sekali. sehingga kita semua dibuatnya terlena bagaimana akan sejarah berdirinya band ini. untuk mengingat kembali kenangan terhadap band ini coba dengarkan hit adalannya yang sudah populer , Judas Priest,.
Judas Priest adalah salah satu kelompok musik heavy metal paling berpengaruh. Band ini didirikan pada 1969 di Birmingham, Inggris oleh K.K. Downing dan Ian Hill. Formasi klasik mereka termasuk vokalis Rob Halford, gitaris K.K. Downing dan Glenn Tipton, dan bassist Ian Hill. Iron Maiden.
Iron Maiden adalah kelompok musik heavy metal yang didirikan pada 1975 di London, Britania Raya oleh pemain bas Steve Harris. Mereka telah meraih kesuksesan dan mempengaruhi banyak kelompok musik lainnya. Mereka juga dianggap sebagai salah satu band dalam New Wave of British Heavy Metal. dan Metallica.
Metallica didirikan pertama kali di Los Angeles – Amerika Serikat dengan nama The Young of Metal Attack. Beberapa bulan kemudian grup ini berganti nama dengan Metallica yang konon merupakan gabungan kata Metal dan Vodca. Nama Metallica sendiri sebenarnya adalah nama yang diusulkan untuk sebuah majalah musik yang dicuri oleh Lars Ulrich sebelum majalah tersebut mendapat nama tersebut.
nama Deep Purple sudah amat mendunia sekali. sehingga kita semua dibuatnya terlena bagaimana akan sejarah berdirinya band ini. untuk mengingat kembali kenangan terhadap band ini coba dengarkan hit adalannya yang sudah populer , Judas Priest,.
Judas Priest adalah salah satu kelompok musik heavy metal paling berpengaruh. Band ini didirikan pada 1969 di Birmingham, Inggris oleh K.K. Downing dan Ian Hill. Formasi klasik mereka termasuk vokalis Rob Halford, gitaris K.K. Downing dan Glenn Tipton, dan bassist Ian Hill. Iron Maiden.
Iron Maiden adalah kelompok musik heavy metal yang didirikan pada 1975 di London, Britania Raya oleh pemain bas Steve Harris. Mereka telah meraih kesuksesan dan mempengaruhi banyak kelompok musik lainnya. Mereka juga dianggap sebagai salah satu band dalam New Wave of British Heavy Metal. dan Metallica.
Metallica didirikan pertama kali di Los Angeles – Amerika Serikat dengan nama The Young of Metal Attack. Beberapa bulan kemudian grup ini berganti nama dengan Metallica yang konon merupakan gabungan kata Metal dan Vodca. Nama Metallica sendiri sebenarnya adalah nama yang diusulkan untuk sebuah majalah musik yang dicuri oleh Lars Ulrich sebelum majalah tersebut mendapat nama tersebut.
Formasi pertama Metallica adalah Lars Ulrich (drum), James
Hetfield (vokal dan gitar), Lloyd Grant (gitar) dan Ron Mc Govney
(bass). Formasi inilah yang kemudian melahirkan lagu pertama berjudul Hit The
Light, yang kemudian masuk album kompilasi rock Metal Massacre tahun 1981.
Setelah Metal Massacre beredar, Grant dan Ron mengundurkan
diri. Posisi Grant digantikan oleh Dave
Mustaine dan posisi Ron digantikan Cliff Burton. Formasi ini
kemudian pada Juli 1982 mengeluarkan demo-album No Life Till Leather. Demo
inilah yang kemudian mengantarkan Metallica mendapatkan agen dan kemudian
hijrah ke New York.
Pada 1983, Metallica berencana akan melakukan tur pendek
kebeberapa kota. Sayang Hetfield dan Mustaine
malah terlibat perseteruan, hingga akhirnya Mustaine keluar dan kemudian
mendirikan Megadeth. Posisi Mustaine digantikan oleh Kirk Hammett , gitaris
dari grup Exodus. Formasi ketiga inilah yang kemudian mengeluarkan album Kill
‘Em All pada bulan Mei 1983.
Pada tahun 1984, Metallica semakin besar dengan menerbitkan
album Ride the Lightning. Album ini bertahan 50 minggu dalam Billboard Top 200.
Demi memperlancar promosi mereka juga mengeluarkan mini album Jump In The Fire.
September 1985, Metallica memproduksi album Master Of
Puppets. Kembali Metallica masuk Billboard Top 40 selama 72 minggu. Album ini merupakan
album yang meraih platinum tanpa single dan video.
Tanggal 27 September 1986, dalam perjalanan tur ke
Skandinavia – bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan Cliff Burton
(bass) meninggal dunia. Peristiwa ini begitu memukul seluruh anggota band.
Bahkan Dave Mustaine yang telah mendirikan Megadeth,
mengenang kematian Cliff dalam lagu In My Darkest Hour (album Megadeth: So
far.. So Good.. So What!). Oktober 1986, posisi Cliff Burton digantikan oleh Jason
Newsted, basis dari grup Floatsam And Jetsam.
Album …And Justice For All beredar September 1988. Disinilah
Metallica mulai mengeluarkan video klip. Video pertama mereka adalah untuk lagu
One, video ini mencapai nomor 1 di MTV. Keberhasilan ini kemudian mendorong
produksi video klip Cliff ‘Em All sebuah video kenangan untuk Cliff Burton.
Akhir 1990 album Metallica direkam. Album ini membuat
Metallica mencapai penjualan quadruple platinum dan menjadi album nomor satu di
delapan negara Amerika dan Eropa. Serta meraih penghargaan Grammy Award,
kategori Penampil Metal Terbaik dua tahun berturut-turut.
Basis jason Newsted mengundurkan diri dari band setelah
bersitegang dengan James Hetfield. Perseteruan ini disebabkan Jason
Newsted lebih menghabiskan waktu dengan proyek-nya sendiri. Anggota band yang
lain menganggap Metallica harus diutamakan, meskipun pada saat itu Metallica
sedang vakum.
Grup ini pada saat ini beranggotakan Lars Ulrich (drums),
James Hetfield (vokal dan gitar), Kirk Hammett (gitar) dan Rob Trujillo (bass).
Mantan anggota lainnya termasuk Ron McGovney (bass), Dave Mustaine (gitar), Cliff
Burton (bass) dan Jason Newsted
(bass).
Tentu saja peran musisi-musisi besar dunia lain tidak bisa
dilupakan begitu saja, walaupun mungkin mereka tidak bisa disebut menawarkan
sebuah pendekatan yang sama sekali baru.
Sejumlah rockers raksasa hingga saat ini masih tetap
bergema, antara lain Led Zeppelin, Nirvana, The Queen, The Police, maupun Bruce
Springsteen.
Memasuki Abad 21, rock mungkin bisa disebut memasuki masa
indie dengan awal The Smiths asal Inggris.
Beberapa kelompok yang masih mengibarkan bendera rock di
Abad 21 antara lain Franz Ferdinand, The Libertines, dan The Arctic Monkeys.
No comments:
Post a Comment