Ekspressionisme adalah kecenderungan
seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional.
Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik.
Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan
depresi daripada emosi bahagia.
Pelukis Matthias
Grünewald dan El Greco bisa
disebut ekspresionis.
Perupa dari abad 20 yang tergolong ekspresionis adalah:
- Jerman: Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann, August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele Münter, dan Max Pechstein.
- Austria: Egon Schiele dan Oskar Kokoschka
- Russia: Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky
- Netherlands: Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers dan Hendrik Werkman
- Belgia: Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris Jespers, dan Albert Droesbeke.
- Perancis: Gen Paul dan Chaim Soutine
- Norwegia: Edvard Munch
- Swiss: Carl Eugen Keel
Ekspresionisme abstrak adalah gerakan
seni pasca Perang Dunia II
di Amerika Serikat. Gerakan ini merupakan gerakan Amerika pertama yang memiliki
pengaruh di seluruh dunia dan menempatkan New York City sebagai pusat dunia
seni barat setelah sebelumnya ditempati Paris.
Meski sebutan "ekspresionisme abstrak"
pertama diterapkan pada seni Amerika tahun 1946 oleh kritikus seni Robert Coates, sebutan ini pertama
digunakan di Jerman tahun 1919 di majalah Der
Sturm, mengenai Ekspresionisme
Jerman. Di AS, Alfred
Barr adalah yang pertama memakai sebutan ini pada 1929 merujuk
karya-karya Wassily
Kandinsky.
No comments:
Post a Comment